• Longsor Ponorogo 2017

    Pada bulan April 2017, bencana tanah longsor melanda daerah Ponorogo yang terletak di provinsi Jawa Timur, Indonesia. Bencana longsor ini sedikitnya menghancurkan 23 rumah warga dan ladang mereka. Puluhan warga dinyatakan hilang, disertai penemuan banyak korban jiwa.First Response Indonesia (FRI) bertindak dalam aksi cepat tanggap bencananya menuju titik bencana. Melihat bahwa masih adanya jangkauan siaran radio dan terdapatnya stasiun radio lokal yang masih mengudara, maka First Response Indonesia bekerjasama dengan Radio Gema Surya dalam menjalankan aksi tanggap bencananya saat itu. Niat yang disambut baik oleh para crew dari radio tersebut akhirnya berbuah manis.Tim First Response Indonesia tidak perlu mendirikan stasiun radio darurat, berkat adanya kerjasama dari Radio Gema Surya. Adapun, tim First Response Indonesia tetap memberikan training singkat kepada para crew radio profesional tersebut. Materi yang diajarkan diantaranya adalah: berbagai fase dalam situasi bencana, informasi yang diperlukan selama bencana berlangsung, hingga berbagai informasi penanganan kebencanaan yang diperlukan. Partisipan yang bergabung nampak begitu antusias dengan training singkat tersebut. Training singkat itu diberikan langsung oleh National Leader FRI, Yusuf Marwoto.Aktivitas cepat tanggap radio pada saat itu diakhiri dengan pendistribusian radio portable kepada para pengungsi. Di masa-masa bencana seperti ini, siaran radio lah yang dapat diandalkan, bahkan dapat menyelamatkan jiwa para pengungsi. Pasalnya pada saat bencana terjadi, biasanya banyak infrastruktur yang hancur, sambungan listrik dan telepon terputus, tidak adanya akses televisi. Namun, siaran radio masih dapat dijangkau oleh radio yang dimiliki pengungsi. Terlebih radio portable yang dibagikan kepada para pengungsi hanya cukup diengkol saja untuk mengisi dayanya. Kecanggihan Radio Koper yang dimiliki FRI pun memungkinkan untuk kapan saja mendirikan stasiun radio darurat. Namun beruntungnya, pada saat bencana tanah longsor di Ponorogo terjadi, masih terdapat radio lokal yang mengudara.


    Continue reading