Kesaksian Dari Salah Satu Relawan FRI

May 8, 2017

Pengalaman yang begitu amazing! Ketika kita lengah dan tidak begitu peduli dengan sesama, sehingga sebuah bencana mengetuk kembali hati nurani kita, dimana tetesan air mata pun tidak bisa menguraikan kepiluan dan kesedihan masyarakat di Pariaman.

Puji syukur pada Tuhan, saya diberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi di FRI (First Response Indonesia), walau dalam keterbatasan. Saya Ikut berpartisipasi memberikan informasi yang di butuhkan masyarakat yang tekena bencana, ikut juga dalam sesi siaran dengan bimbingan dari tim FRI, yaitu berupa memberikan informasi yang akurat kepada masyarakat, pemerintah dan NGO, ketika bencana terjadi dan menjadi nilai tambah bagi pekerjaan saya. FRI juga memberikan pengetahuan tanggap bencana kepada masyarakat melalui berbagai program-program radio. Selain itu, FRI juga membantu masyarakat, pemerintah dan NGO dalam menyebarkan informasi untuk kepentingan untuk rekontruksi dan rehabilitasi pasca bencana. Merupakan pekerjaan yang menambah pengalaman yang belum pernah saya lakukan sebelumnya.

Dalam banyak kejadian bencana, selalu terjadi kekosongan media komunikasi karena hancurnya infrastruktur komunikasi, seperti tower-tower komunikasi karena gempa, atau tiadanya aliran listrik. Bisa juga karena tiadanya sumber daya manusia yang mengoperasikan peralatan komunikasi tersebut karena tertimpa musibah. Terjadinya kekosongan komunikasi di masa-masa darurat bencana ini, menimbulkan ketakutan yang luar biasa.

Tim FRI selalu siap turun kelokasi ke tempat bencana di masa-masa darurat (darurat akut), untuk mengisi kekosongan informasi yang terjadi. Dengan peralatan radio koper yang sangat modern dan ringkas, dalam waktu setengah jam, FRI mampu mendirikan sebuah stasiun radio darurat. Memiliki jarak siaran kurang lebih 20 kilometer. FRI juga bisa berkontribusi untuk membantu korban bencana dengan informasi akurat yang penting, tentang bencana. Memberikan rasa aman kepada masyarakat yang merasa ketakutan.

FRI juga membagikan perangkat radio receiver kepada masyarakat yang terkena dampak bencana. Radionya menggunakan energi baterai dan dynamo, sehingga cukup diengkol saja. Juga memberikan pendidikan dan pengetahuan dalam mengahadapi kondisi tanggap darurat, melalui siaran program radio. Dan FRI juga membantu masyarakat, pemerintah dan NGO dalam menyebarkan informasi, untuk kepentingan rekontruksi dan rehabilitasi pasca bencana.

Untuk meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi, saya berharap agar FRI dapat menambah jangkauan siaran, agar siarannya sampai kepelosok-pelosok daerah yang terkena bencana. Sebelumnya FRI adalah salah satu radio di tanah air, bahkan di dunia, yang terjun langsung ke lapangan untuk tanggap bencana dan memberikan informasi, dimana ketika itu, masyarakat dalam keadaan kalut dan takut. Menurut saya adalah sesuatu yang sangat membantu masyarakat, pemerintah, LSM dan yang lainnya, yang perlu diacungkan ribuan jempol.

Faiz Salam ketika itu adalah salah satu karyawan magang di Departemen Humas Kabupaten Padang-Pariaman, yang kemudian kami berdayakan menjadi salah-satu relawan FRI (penyiar).